1. Revolusi di Kawasan Timur Tengah dan Afrika
Awal tahun 2011 merupakan awal
yang buruk bagi sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika
dengan mayoritas penduduk beragama Islam, namun dengan pemimpin-pemimpin
bersikap tirani dan otoriter.
Pada 14 Januari 2011, Presiden
Tunisia, Zine al-Abidine Ben Ali yang telah berkuasa selama 23 tahun,
terguling oleh gerakan revolusi yang dilakukan rakyatnya. Disusul
kemudian dengan tergulingnya presiden Mesir yang telah berkuasa selama
30 tahun, Hosni Mubarak. Presiden ini juga digulingkan melalui aksi
people power selama sekitar 25 hari, dan dia mundur dari jabatannya pada
12 Februari 12.
Setelah revolusi di Tunisia dan
Mesir, gelombang revolusi melanda negara-negara di sekitarnya, seperti
Yaman, Libya, Oman, Aljazair, Bahrain, Iran, dan Suriah. Yang paling
tragis nasib Presiden Libya Muammar Khadafi. Karena tak mau lengser,
basis-basis pertahanannya di ibukota Libya dibombardir NATO. Khadafi
akhirnya tewas setelah lubang persembunyiannya di Kota Sirte ditemukan
para pemberontak, dan kepalanya ditembak.
2. Gempa dan Tsunami Jepang
Pada Jumat 11 Maret 2011 sekitar
pukul 14.46 waktu setempat, gempa berkekuatan 8,9 pada skala Ritcher
(SR) mengguncang pantai timur Jepang, disusul gempa susulan berkekuatan
7,4 SR.
Sekitar 16.000 orang tewas, 4.000
orang hilang, dan 6.000 orang terluka di delapan prefektur. Bangunan
yang hancur dan rusak mencapai 125.000 unit. Selain itu, gempa dan
tsunami juga memicu ledakan di Reaktor Nuklir Fukushima.
3. Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton
Pernikahan yang dilangsungkan
pada 29 April 2011 ini dianggap sebagai pernikahan terakbar abad ini.
Tak heran, karena selain Royal Wedding atau Pernikahan Kerajaan Inggris
ini menghabiskan dana sekitar $40 juta poundsterling atau sekitar Rp369
miliar, pernikahan yang ditayangkan langsung oleh berbagai stasiun
televisi di dunia ini diperkirakan ditonton oleh sekitar 2 miliar orang.
4. Osama bin Laden Tewas
Pengumuman tewasnya Osama
diumumkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 1 Mei 2011, namun
Osama tewas sepekan sebelumnya. Pendiri Al Qaeda ini tewas ditembak
anggota pasukan Amerika di Abottabad, Pakistan, dalam sebuah operasi
khusus. Selain Osama, dua orang pengikutnya juga dikabarkan tewas dalam
drama baku tembak saat kediaman Osama di Abottabad diserbu.
Amerika menganggap Osama sebagai
orang yang paling bertanggung jawab dalam serangan terhadap gedung
kembar World Trade Centre (WRC) pada 11 September 2011.
5. Pembantaian di Oslo, Norwegia
Semula kejadian pada 22 Juli 2011
ini diduga sebagai aksi terorisme karena diawali dengan ledakan bom
yang menewaskan tujuh orang di pusat kota Oslo. Satu jam kemudian,
seorang pria berseragam polisi yang belakangan diketahui bernama Anders
Behring Breivik, mendatangi Pulau Otoya yang berjarak sekitar 50 mil
dari kota tersebut, dan menembaki sekitar 700 pemuda yang tengah
menghadiri pertemuan organisasi pemuda Partai Buruh di pulau itu.
Saat penembakan dilakukan,
sejumlah pemuda sempat melarikan diri, dan Anders yang berusia 32 tahun,
mengejar dan mencarinya ke mana-mana, termasuk semak-semak, gua dan di
antara bangunan-bangunan di Pulau Otoya. Sedikitnya 91 orang tewas dalam
kejadian ini. Korban selamat kebanyakan nekat terjun ke laut dan
berenang menjauhi pulau.
6. Tabrakan Kereta di China
Pada 23 Juli 2011 dua kereta
ekspres di Cina bertabrakan, dan mengakibatkan 32 orang tewas. Musibah
bermula ketika kereta ekspress D3115 dari Hangzhou menuju Wenzhou di
provinsi Zhejiang, China timur, berhenti akibat kehilangan tenaga
setelah disambar petir. Pada saat kereta berhenti, datang kereta ekspres
D301 dari kota Shuangyu, Wenzhou. Tabrakan tak terelakkan, sehingga
beberapa gerbong keluar rel, dan dua di antaranya jatuh dari jembatan
setinggi lebih dari tiga meter, sementara satu di antaranya tergantung
di sisi jembatan.
7. Resesi Ekonomi Eropa
Awal Agustus bangsa-bangsa di
Benua Biru menghadapi mimpi buruk yang dipicu krisis utang bidang
properti di Amerika Serikat. Tanpa dapat dicegah, negara-negara seperti
Inggris, Italia, Yunani dan lain-lain, terperosok dalam jurang resesi
keuangan yang parah akibat kegagalan membayar utang, sehingga negara
mereka bergejolak.
Perekonomian Yunani dan Italia
bahkan hancur sehingga pada November, atas desakan berbagai kalangan,
Perdana Menteri Yunani George Papandreou dan Perdana Menteri Italia
Silvio Berlusconi, mengundurkan diri. Hingga kini, resesi masih mendera
Benua Biru. Sejumlah analis bahkan memprediksi, krisis ini baru akan
mencapai klimaks pada pertengahan 2012.
8. Kerusuhan London
Spoiler for buka:
Kasus ini merupakan buah dari
resesi yang melanda Eropa. Persoalan bermula dari kematian Mark Duggan,
pemuda 29 tahun yang disebut-sebut sebagai anggota geng bersenjata di
London. Mark tewas akibat tembakan polisi di dadanya.
Kematian Mark disikapi dengan
amarah oleh para pemuda di negeri Lady Di, sehingga pada 6 Agustus 2011
jerusuhan meletus di Tottenham, London Utara. Kerusuhan yang diwarnai
penjarahan dan pembakaran kendaraan serta gedung-gedung itu menyebar
dengan cepat ke seluruh London dan kota-kota lain di Inggris. Kembang
api, bom molotov dan senjata lain dilemparkan massa kepada polisi.
Toko-toko dijarah, warga dianiaya dan dirampok. Kerusuhan baru berhenti
pada 12 Agustus, setelah polisi menangkap lebih dari 1.000 perusuh,
dimana 400 di antaranya kemudian diadili.
Kerusuhan ini menewaskan 5 orang dan mencederai 16 orang.
9. Banjir di Thailand
Musibah yang terjadi mulai 18
Oktober 2011 ini melanda 48 provinsi di Thailand, dan baru surut
seluruhnya setelah 40 hari. Banjir ini tak hanya meredam 2,3 juta rumah
penduduk, tujuh kawasan industri dan 300.000 hektar lahan pertanian,
tapi juga melumpuhkan aktifitas perekonomian dan pemerintahan, serta
menewaskan sedikitnya 370 orang.
10. Terjangan Badai Washi di Filipina
Badai Washi yang berkecepatan
lebih dari 200 km/jam, menerjang kawasan pantai timur Pulau Mindanao dan
sekitarnya pada Jumat 16 Desember 2011, mengakibatkan sungai-sungai
meluap, memicu banjir bandang, dan tanah longsor. Sedikitnya 957 orang
tewas dan 49 orang hilang.
Banyaknya korban jiwa diakibatkan
ketidaksiapan warga dalam mengantisipasi datangnya bencana, mengingat
badai menerjang pada malam hari di saat sebagian besar dari mereka telah
tidur lelap. Kota besar pelabuhan di Filipina selatan, yakni Cagayan de
Oro dan Iligan, merupakan kawasan yang paling parah diterjang badai
Washi. Di kedua lokasi ini, korban tewas mencapai sekitar 579 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar